Sunday 30 December 2012

Proyek Pekerjaan Saluran Johar, Omset Para Pedagang Menurun



SEMARANG – Saat ini Semarang sedang mengalami renovasi besar-besaran terutama pada proyek pekerjaan saluran pengendali banjir, yaitu pembuatan gorong-gorong bawah tanah yang bertujuan untuk mencegah banjir dan rob. Saluran air bawah tanah tersebut dibangun di beberapa titik di Semarang, salah satunya di jalan H. Agus Salim Pasar Johar kawasan kota lama.
Proyek tersebut membuat kawasan Pasar Johar ditutup, namun tidak ada koordinasi antara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Semarang dengan PT Bina Marga,  sehingga membuat para pengendara terjebak dengan tidak adanya rambu larangan di ujung jalan H. Agus Salim, hanya terdapat larangan di depan Pasar Johar, tepatnya di tempat pengerjaan proyek tersebut. Sehingga pengendara pun harus memutar.
Proyek pekerjaan saluran ini pun mempengaruhi penghasilan para pedagang tidak berkios di sekitar jalan H. Agus Salim dan juga pedagang berkios tetap Pasar Johar.

“Pembuatan gorong-gorong ini berpengaruh sekali terhadap omset saya, yang biasanya 400 ribu rupiah perhari, sekarang turun menjadi 300 ribu rupiah perhari”, ujar seorang pedagang kaos kaki sekitar.

Mereka tidak merasa keberatan terhadap proyek tersebut, karena merupakan tindakan pemerintah untuk membuat Semarang lebih baik. “Ini merupakan suatu pengorbanan bagi para pedagang disini, karena pembangunan tanpa pengorbanan tidak bisa berjalan. Ini juga demi kebaikan kita nantinya”, kata seorang pedagang jam tangan dan kaca mata, yang mempunyai kios tetap di dalam Pasar Johar.

Hanya saja beberapa pedagang yang bertempat di pinggir jalan H. Agus Salim terpaksa menutup kiosnya karena benar-benar tidak dapat dijangkau pelanggan akibat proyek tersebut.
PT Bina Marga menjanjikan kepada masyarakat sekitar Pasar Johar bahwa proyek pekerjaan saluran ini akan selesai pada pertengahan bulan Januari 2013.

Yang sangat disayangkan adalah proyek saluran pengendali banjir yang ada dibeberapa titik yaitu Kampung Kali, jalan Ahmad Yani, jalan Pemuda, dan jalan H. Agus Salim dilakukan secara bersamaan, sehingga menimbulkan dampak kemacetan dan ketersendatan lalu lintas di Kota Semarang.


Pastinya warga Kota Semarang sangat menantikan hasil akhir dari proyek-proyek pembangunan yang sedang dikerjaan saat ini. Sebagai warga Kota Semarang tentunya berharap Kota Semarang akan menjadi lebih baik dan lebih nyaman bagi masyarakatnya juga bagi para wisatawan. (Devi)


Wednesday 5 December 2012

Mahasiswa Fisip Undip Belajar Membuat Cupcakes bersama Seni Rasa



Workshop & Desain Cupcakes with Seni Rasa

SEMARANG – Puluhan  mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang, Selasa (4/12), mengikuti acara Workshop & Desain Cupcakes with Seni Rasa. Acara ini berlangsung seru. Para mahasiswa diajarkan bagaimana cara membuat cupcakes red velvet, sampai membuat hiasan cupcakes memakai fondan, dengan resep yang telah dibagikan. Para peserta bahkan diberi kesempatan dalam membuat cupcakes red velvet, bahkan mencicipinya. Workshop ini berlangsung meriah dengan Irsya sebagai pembawa acara yang mampu membawakan acara dengan penuh humor. Para peserta workshop pun terlihat sangat antusias saat mengikuti acara tersebut. Acara Workshop & Desain Cupcakes with Seni Rasa ini diadakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Marketing Public Relations.

Stand Seni Rasa menjual berbagai produk Seni Rasa

Tidak hanya workshop saja, terdapat stand Seni Rasa yang menyediakan berbagai kue diantaranya cupcakes, red velvet, rainbow cakes, lasagna, macaroni scootel, dan produk baru mereka yaitu ugly betty dengan kisaran harga 10 ribu rupiah hingga 35 ribu rupiah. Sehingga para mahasiswa dapat menikmati kue-kue cantik produk dari Seni Rasa.

Berbagai lomba dan kuis pun mengiringi rangkaian acara tersebut, diantaranya kuis yang menanyakan tentang pembuatan cupcakes yang telah dijelaskan dalam workshop, lomba tweet terbaik, lomba menggombal dengan menggunakan kata Seni Rasa, lomba makan cupcakes, dan lomba menghias cupcakes yang juga sebagai acara utama. Dengan beragam hadiah tentunya.

Hasil cupcakes para peserta

Cupcakes buatan salah satu peserta

Sebanyak 21 pasang peserta mengikuti lomba menghias cupcakes, dengan kreatifitas mereka mampu membuat berbagai hiasan cupcakes yang menarik dan tentunya dengan tema yang telah ditentukan, “My Heroes”. Berbagai karakter Heroes yang mereka buat seperti tokoh ibu, ayah, dosen, super hero, santaclause, bahkan atlit, beserta presentasi mereka mengenai tema tersebut mampu membuat kagum Niken, pemilik dan sekaligus manajer Toko Kue Seni Rasa.

“Dalam seni menghias cupcakes, kalian harus mampu liar dalam berkreatifitas”, ujar Niken dalam memberi wejangan kepada peserta lomba. Dan para peserta pun mampu mengindahkan wejangan dari Niken. (Devi)